Jumat, 22 Oktober 2010

LALAT

Siapa yang tak kenal makhluk Tuhan bernama Lalat. Ya, serangga bermata bulat nan menonjol ini selalu dituduh sebagai pembawa penyakit Diare, Kholera, Desentry, Thypus. Tapi tahukah anda bahwa dibalik keburukannya itu ia sangat sangat berarti dalam dunia kesehatan. Terapi lalat adalah salah satu bukti nyatanya.
Penulis: Wita Purwati
Setiap hari serangga ini kerjanya hanya mengerubuni makanan busuk maupun benda-benda kotor lain yang tidak berada pada tempat semestinya. Sehingga sering disebut sebagai hewan kotor. Hidupnya penuh dengan cemoohan dan tuduhan yang amat menyakitkan, meski memang ia merupakan salah satu penyebabnya. Namun apapun yang kita perbuat kepadanya, ia tidak pernah melawan balik tidak seperti halnya kebiasaan manusia yang saling menuntut atau melaporkan satu sama lain ketika ada yang merasa tersakiti.


Tiada maksud buruk pada dirinya dalam hidup.
Meski lalat bersifat selalu bikin onar dan keributan, keberadaannya tak pernah membuat ketentraman pada sesamanya seperti layaknya manusia. Dimana dia singgah, disitu dia tinggalkan noda, dia tanamkan fitnah. Namun kita percaya bahwa tidak ada ciptaan tuhan yang tidak sempurna. Begitupula dalam segi manfaat. Apapun yang Tuhan ciptakan pasti bermanfaat khususnya bagi kehidupan manusia. Lalu, adakah manfaat dari serangga kotor ini?
Merupakan keistimewaan dan rahasia kemuliaan dan kesempurnaan yang diberikan oleh Tuhan kepada makhluk ini, bahwasanya ia sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tiada maksud buruk pada dirinya dalam hidup. Rahasia yang ia simpan kini telah terbongkar. Dimulai dari bagian tubuhnya yang terkadang menyesatkan hingga bagian dari hidupnya. Tanpa kita sadari, hewan ini sangat berarti dalam dunia medis.
Terapi Lalat ???
Inilah rahasia terbesar yang disembunyikan oleh makhluk bernama lalat ini. Serangga yang identik dengan hidup jorok ini ternyata memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaat lalat yang sekarang banyak digunakan didunia kesehatan adalah penggunaan larva lalat untuk terapi penyakit yang dikenal dengan sebutan “Maggot Therapy”. Maggot therapy atau dikenal juga dengan sebutan Larval therapy ini adalah pengobatan alternatif dengan menggunakan larva lalat yang steril untuk mengobati luka (borok atau korengan) yang menahun.



Inilah bentuk larva lalat yang siap berpesta
Sebelum berbicara lebih lanjut, apakah larva itu?
Larva adalah bentuk stadium sesudah menetas dari telur sebelum menjadi kepompong. Istilah sehari-harinya lebih sering disebut belatung. Telah diketahui secara umum bahwa maggot therapy dapat digunakan secara sukses untuk pengobatan luka kronis, yang tidak berhasil diobati dengan metode konvensional. Bagaimana cara kerjanya? Konon larva tersebut sibuk menggerogoti pada luka dengan hasil positif. Para belatung 'berpesta aksi (1) membersihkan kulit mati dan daerah-daerah yang terinfeksi, (2) membunuh bakteri yang ada (menghasilkan desinfektan), dan (3) merangsang penyembuhan atau penutupan luka.


Pesta aksi para belatung
Larva lalat Phaenicia sericata adalah jenis larva yang banyak dipilih oleh para ahli untuk terapi maggot ini. Mengapa? Karena Larva lalat ini merupakan parasit fakultatif yang banyak ditemukan pada domba. Ia dapat menyerang jaringan yang sehat pada kulit domba, namun pada aplikasi terhadap manusia, larva lalat ini tidak menyerang jaringan yang sehat sehingga aman digunakan pada manusia. Inilah alasan penggunaan larva lalat Phaenicia sericata untuk terapi.
Aksi lalat dalam pembersihan luka (debridement) dilakukan secara cepat dan efektif tanpa kerusakan. Hasil penelitian mengenai mekanisme pembersihan luka ini menyatakan bahwa rahasia pembersihan luka terletak pada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh larva lalat selama makan. Enzim ini terdiri atas carboxypeptidase, A dan B Leucine amino peptidase, collagenase, dan serum protease (enzim serupa tripsin dan chymotripsin). Chymotripsin yang serupa serin proteinase menghambat degradasi ECM komponen laminin, fibrinectin, dan kolagen tipe I dan III dan memegang peranan yang signifikan dalam pencernaan matrik luka dan pembersihan luka yang efektif.
Maggot therapy mampu mendesinfeksi luka dengan membunuh bakteri penginfeksi. Dalam hal ini spesifik antibiotik ditemukan dari sekresi larva lalat selama terapi dilakukan. Sekresi ini dipercaya punya spektrum antimikroba yang luas. Senyawa antibiotik ini di antaranya allantoin, urea, phenylacetic acid, phenyl acetaldehyde, calsium carbonat, dan proteolitic enzim. Senyawa-senyawa tersebut mampu menghambat bakteri seperti Staphylococcus aereus, Grup A dan B Streptococci dan gram positif aerob dan strain anaerob.
Sekresi larva lalat dalam terapi ini juga menunjukkan adanya aktivitas penutupan atau penyembuhan luka. Mekanismenya dengan cara larva menstimulasi pertumbuhan fibrolast dan kondrosit. Pergerakan larva pada luka juga dapat menstimulasi pembentukan granulasi jaringan sehingga luka cepat sembuh. Ketiga efek ini ditunjukkan oleh larva lalat dalam terapi penyembuhan luka kronis. Sehingga para ahli banyak merekomendasikan untuk pengobatan alternatif yang diunggulkan.

Mata yang mengilhami
Seekor lalat yang bergerak melintasi udara sungguh luar biasa lincah. Tak ubahnya seperti tingkah anak kecil, ia berlarian kesana kemari. Seperti mencari perhatian. Lalat dapat mengubah arah terbangnya dalam sekejap ketika mengetahui adanya gerakan sangat lemah yang diarahkan kepadanya. Ia bisa memilih dimana ia akan mendarat. Kenyataan bahwa lalat memiliki sebuah perangkat penglihatan amat hebat sangatlah penting dalam hal ini.
Masalah yang mengawali tercetusnya penelitian ini adalah karena masih adanya kendala dari alat-alat yang telah ada. Yaitu jaringan tubuh yang menutupi obyek yang sedang dicitrakan menyebabkan terbentuknya pengotor pada gambar dengan mengaburkan gambar cahaya. Dalam cara-cara yang telah diterapkan, biasanya hal tersebut diatasi dengan menggunakan kamera-kamera mahal yang dilengkapi shutter (katup) khusus yang menyaring pengotor yang disebabkan oleh cahaya yang dihamburkan oleh jaringan tubuh tersebut. Namun solusi tersebut memperbesar bahaya. Sehingga atas rancangan mata lalat yang begitu sempurna itu telah mengilhami para scientist dalam mencari pemecahan masalah ini.
Para Peneliti mengambil rancangan pada mata lalat sebagai titik awal mereka. mereka menyiapkan serangkaian mikrolensa yang terdiri dari 132 buah lensa berukuran amat kecil. Untuk menguji gagasan mereka, para peneliti tersebut mengambil dua potong (daging) dada ayam dan menyelipkan sepotong tulang sayap diatara keduanya. Mereka kemudian menyoroti salah satu sisi dari daging itu dengan laser berkekuatan cahaya lemah dan meletakkkan serangkaian mikrolensa pada sisi lainnya. Gambar-gambar yang ditangkap mikrolensa diteruskan ke kamera digital dengan lensa biasa. komputer lalu menghilangkan sebagian besar dari pengotor yang dihasilkan oleh cahaya yang terhamburkan, sehingga menghasilkan sebuah gambar yang lebih jelas dari tulang sayap yang tertutupi (dada ayam).

Menurut Rossen selaku salah satu dari para peneliti tersebut mengatakan bahwa mikrolensa yang diperbanyak dan beberapa penyempurnaan lain akan meningkatkan ketajaman gambar dan dengan pendanaan untuk mengembangkannya lebih lanjut, perangkat ini mungkin dalam setahun dapat melihat tulang-tulang didalam telapak tangan atau akar sepotong gigi. Beliau juga menyatakan bahwa peralatan ini sangat menjanjikan dan memunculkan kabar gembira bahwa dengan penggunaan alat ini, endoskop yang tidak nyaman atau “kamera pil” yang harus ditelan dalam pencitraan perut (abdomen scans) akan menjadi peninggalan masa lalu.
Dengan perangkat optic murah ini juga, akan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat diperiksa kesehatannya. Tanpa perlu membebani diri dengan mahalnya perangkat pencitraan resonansi magnetis (magnetis Resonance Imaging – MRI) atau pemeriksaan dini kanker dengan menggunakan sinar-X yang bisa membahayakan.
Akhirnya, kawanan lalat dan rekan-rekannya hanya hidup tanpa mengerti kenapa mereka hidup. Bagaimanapun, mereka adalah salah satu ciptaan Tuhan, sama seperti manusia. Mereka juga tidak mau diremehkan bahkan difitnah. Karena mereka juga memiliki harga diri, sama seperti manusia.
SUMBER: http://missipipure.blogspot.com/
Ditunggu comment'nya..... semoga bermanfaat!

Sabtu, 16 Oktober 2010

TELENG

teleng merupakan lubang besar dengan diameter sekitar 8x8 m2 dengan keadaan airnya yang mengandung sulfur , keberadaanya terdapat di desa kalisalak air nya biasanya di gunakan untuk keperluan sehari-hari dan banyak pula masyarakat yang mengatakan tempat tersebut wingit(banyak penghuni mahluk halus jin,setan atau sejenisnya aku juga tidak tahu lahhh) . beberapa foto yang aku ambil saat aku ber jalan-jalan ria bersaam teman-teman ... inilah di fotonya

















Rabu, 13 Oktober 2010

PANCASILA



PANCASILA

1.Ketuhanan yang maha Esa

2.Kemanusian yang adil dan beradab

3.Persatuan Indonesia

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmahkebijaksanaan dalam permusyawarahan perwakilan

5.Keadilan sosila bagi seluruh rakyat indonesia